08/09/2024

“Ngraos Sareng Media”–BI Bali Paparkan Kondisi Ekonomi Bali Terkini dan Kebutuhan Uang Tunai

 “Ngraos Sareng Media”–BI Bali Paparkan Kondisi Ekonomi Bali Terkini dan Kebutuhan Uang Tunai

Bank Indonesia Kantor Perwakilan (KPw) Bali menggelar “Ngraos Sareng Media” terkait perkembangan perekonomian Bali terkini dan program Serambi Rupiah pada Senin (18/3/2024) di Taman Dedari, Ubud Gianyar. Materi dipaparkan oleh Deputi Kepala KPw BI Bali IGA Diah Utari terkait perekonomian dan Advisor BI Bali Butet Linda Panjaitan terkait Serambi Rupiah, serta dimoderatori Kepala KPw BI Bali Erwin Soeriadimadja.

Diah Utari menyampaikan bahwa perekonomian Bali 2024 diproyeksikan tumbuh 5-5,8 persen. Pertumbuhan itu tak terlepas dari pulihnya pariwisata, membaiknya sektor pertanian, transportasi, perdagangan serta dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor.

Baca Juga :  IKK Bali 137,3, Keyakinan Konsumen Terhadap Ekonomi Bali Optimis

Meski demikian inflasi masih menjadi PR terutama di Tabanan. Lumbung pangan Bali itu mengalami inflasi cukup tinggi sebesar 3,78 persen, di atas ranget target inflasi 2,5 persen plus minus 1 persen. Maka dari itu BI mendorong penguatan Perumdan Pangan sebagai penstabil harga dengan menjalin kemitraan dengan petani, menjalin kontrak kerjasama agar dapat menyediakan stok bahan pangan yang cukup. Selain itu Perumda Pangan didorong menjalin Kerjasama Antardaerah (KAD) agar dapat saling berkoordinasi memenuhi kebutuhan pangan.

Hal yang menjadi catatannya adalah kenaikan tiket pesawat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri nanti ditambah dengan rencana Pemkot menaikkan tarif parkir. Ia mengimbau agar Pemkot memilih momen yang tepat untuk menaikkan tarif parkir dan menghindari penerapan kebijakan saat momen dimana terjadi tekanan inflasi cukup kuat. Sementara tarif angkutan udara yang juga berkaitaan dengan komponen inflasi yang diatur pemerintah (Administered Price), pihaknya mendorong frekuensi penerbangan yang cukup agar dapat memenuhi demand sehingga tak terjadi lonjakan inflasi tinggi.

Baca Juga :  Vaksinasi Booster Massal Untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Bali

Sementara Butet Linda menyampaikan kebutuhan uang tunai pada Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 2024 diprakirakan terjadi peningkatan kebutuhan sebesar 1,6 persen menjadi Rp3,27 Triliun dari R 3,22 Triliun pada 2023. Untuk itu, BI memastikan akan menyediakan uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan. BI menyediakan kebutuhan uang pecahan besar (UPB) sebanyak Rp3,056 triliun dan uang pecahan kecil (UPK) sebesar Rp214 miliar.