Kupas Hotel Bersejarah, Inna Veteran dan Sindhu– I Gusti Kade Heryadi Angligan Sukses Raih Gelar Doktor Pariwisata

 Kupas Hotel Bersejarah, Inna Veteran dan Sindhu– I Gusti Kade Heryadi Angligan Sukses Raih Gelar Doktor Pariwisata

I Gusti Kade Heryadi Angligan sukses meraih gelar Doktor dengan predikat Cumlaude di Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, setelah disertasinya yang berjudul “Model Loyalitas Wisatawan Menginap di Usaha Akomodasi Bersejarah dalam Perkembangan Inna Group Bali” disetujui para penguji dan promotor pada Kamis (26/6/2025).

Hery menjabarkan bahwa sejarah akomodasi di Bali telah dimulai sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, ditandai dengan berdirinya Inna Bali sebagai hotel pertama tahun 1926 yang masih eksis hingga saat ini. Hal ini menjadi salah satu bukti loyalitas berperan penting pada pengembangan akomodasi wisata bersejarah.

Baca Juga :  Cobain Pesta Kebun dengan Water Splash di Tengah Kota Denpasar

Studinya berfokus pada faktor-faktor terkait loyalitas wisatawan, seperti atribut brand, motivasi, kualitas layanan, dan kepuasan wisatawan dengan melakukan survei pada 238 wisatawan yang menginap di Hotel Inna Sindhu, Sanur Hotel dan 162 tamu di Hotel Inna Bali Heritage, Denpasar.

Hasilnya, ia menemukan loyalitas wisatawan dipengaruhi secara signifikan oleh motivasi, atribut brand, kualitas layanan, dan tingkat kepuasan. Atribut brand berpengaruh langsung terhadap kepuasan dan loyalitas, namun tidak terhadap kualitas layanan.

Baca Juga :  Offering a typical Balinese building, Sanna Ubud is open with 30 rooms

Sebaliknya, motivasi wisatawan berpengaruh langsung terhadap kepuasan dan kualitas layanan. Kualitas layanan terbukti berperan sebagai mediator dalam hubungan antara atribut brand dan loyalitas, sementara kepuasan memediasi pengaruh motivasi terhadap loyalitas.

Pemeriksaan IPMA menunjukkan tingkat kepentingan dan kinerja kepuasan wisatawan lebih besar dalam membangun loyalitas, dibandingkan dengan tingkat kepentingan dan nilai kinerja yang dikontribusikan oleh kualitas layanan hotel.

“Penelitian ini menghasilkan Model BHALI (Bali Historical Accommodation Loyalty Model) sebagai representasi model loyalitas wisatawan pada akomodasi bersejarah, yang dibangun dari pengaruh utama motivasi, atribut brand, dan kepuasan dengan kualitas layanan sebagai mediator,” ujarnya.

Model ini menjadi dasar dalam merumuskan strategi pemasaran hotel bersejarah yang berfokus pada peningkatan kepuasan wisatawan, tanpa mengabaikan pentingnya kualitas layanan dalam menjaga pengalaman menginap yang bermakna secara historis.

Leave a Reply