Kendalikan Harga Pangan, BI Laksanakan HLM dengan Pemda Bangli
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Bali melasanakan High Level Meeting (HLM) pada Kamis (20/7/2023) lalu. HLM mengupas soal pengendalian inflasi dan percepatan digitalisasi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja menyampaikan bahwa HLM menjadi salah satu bentuk sinergi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Bali yang terus bergulir dan semakin kuat. Sinergi ini bertujuan untuk memastikan inflasi Bali on track pada rentang target sasaran inflasi 3 ± 1%.
Ia juga menyampaikan perlu adanya perumda pangan di Bangli. Perumda pangan diharapkan mampu menjadi offtaker dari produk hasil petani dan sebagai distributor untuk pasar. Saat ini telah terbentuk Paiketan Perumda Pangan se-Bali yang tujuannya berkolaborasi untuk pengendalian inflasi pangan.
Lebih lanjut, badan seperti usaha seperti koperasi yang saat ini bergerak dalam pengadaan pangan di Bangli dapat bergabung dengan Paiketan. Hal ini untuk memperkuat ketersediaan dan kelancaran distribusi komoditas strategis.
Erwin menyebut agar Pemda Bangli mewaspadai peningkatan harga menjelang Hari Galungan dan Kuningan dan potensi El Nino, meskipun diperkirakan relatif lemah. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah mengoptimalkan penyaluran beras SPHP, melanjutkan operasi pasar dan bazar pangan murah secara regular, fasilitasi bantuan untuk embung dan menjaga kelancaranbsaluran irigasi untuk menjamin produksi pertanian.
Terkait dengan digitalisasi daerah, Bank Indonesia menyampaikan bahwa TP2DD Bangli dapat menyusun satu program 7nggulan digitalisasi di tempat wisata untuk menjadi program Championship TP2DD 2023. Digitalisasi ini mencakup penerimaan Pajak Hotel dan Restoran (PHR) dan Retribusi Tempat Rekreasi.
Dua komponen tersebut merupakan salah satu kekuatan penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Bank Indonesia mengapresiasi perkembangan kanal pajak dan retribusi Bangli yang mencapai >90%. Sementara, belanja daerah Kabupaten Bangli telah 100% terelektronifikasi.
Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, menyampaikan bahwa inflasi menjadi indikator penentu keberhasilan pembangunan ekonomi. Sedana Arta menyampaikan laju inflasi yang tinggi berpotensi meningkatkan dampak kemiskinan.
Oleh karenanya, kolaborasi dan sinergi perlu dilakukan untuk mengantisipasi harga kenaikan harga. Sedana Arta juga menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia atas asistensi penerapan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah yang intens.
Kabupaten Bangli telah melaksanakan kegiatan pengendalian inflasi, seperti melaksanakan monitoring perkembangan harga di tingkat produsen dan konsumen, monitoring kelancaran distribusi barang di distributor, melaksanakan Kerja Sama Antar Daerah (KAD), pelaksanaan operasi pasar sejumlah 10 ton beras dan 1.920 liter minyak goreng.
Sedana menyampaikan bahwa secara garis besar, harga bahan pokok dan strategis lainnya terpantau stabil. Sementara untuk stok bahan pangan terpantau mencukupi di Kabupaten Bangli untuk kebutuhan Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Meskipun demikian, kenaikan harga daging dan telur ayam ras disebabkan oleh meningkatnya harga pakan ternak sejak awal 2023. Lebih lanjut, harga bawang putih sudah berangsur mengalami penurunan akibat distribusi yang sudah semakin lancar.