Dari Rp0,1 Miliar, PLN Icon Plus Targetkan Pendapatan Rp10 Triliun
PLN Icon Plus tumbuh pesat. Dari pendapatan Rp0,1 Miliar pada 2000, pada 2024 pendapatan PLN mencapai Rp6,8 Triliun. Oleh karena itu tahun 2025, Icon Plus menargetkan pendapatan Rp10 Triliun.
General Manager PLN Icon Plus SBU Regional Bali dan Nusa Tenggara Arie Hans, Senin (7/7/2025) menjelaskan, Icon Plus memiliki produk dan layanan yaitu, infrastruktur internet, data center, multimedia dan Internet of Things (IoT), cloud base software, ekosistem kendaraan listrik dan penyewaan kendaraan listrik, PV rooftop (solar panel) dan sistem manajemen energi, dan PLN Mobile Super App.
Icon Plus menawarkan beberapa keunggulan diantaranya, conectivity yang notabene core business karena PLN memiliki jaringan yang kuat. “Conectivity adalah dasar untuk menjadi smart city, maka dari itu infrastrukturnya harus terhubung dulu,” ujarnya.


Keunggulan lainnnya adalah digital solution serta mampu menciptakan ekosistem PV. Ekosistem ini yang tengah menjadi pilot project bersama Gubernur Bali. Sejak tahun 2024, Icon Plus fokus mengembangkan Icon Green untuk menangani PLTS. Dengan visi sebagai pemimpinan penyedia solusi konektivitas digital dan green energy yang terintegrasi, ia optimis 2025 Icon Plus dapat mencapai target pendapatan Rp10 Triliun.
“Kita bisa lihat dari revenue Rp0,1Miliar, sekarang sudah mencapai Rp6,8 Triliun. Karena revenue kita cukup besar, makanya, kita Icon Plus dijadikan subholding PLN,” ungkapnya.
Menurutnya, transformasi PLN yang dimulai sejak 2020, tak lepas dari kontribusi Icon Plus di bidang layanan digitalisasi. Kontribusi terbesar Icon Plus sendiri saat ini pada penjualan internet yaitu Iconnet.
Selain itu, penyediaan PV rooftop serta pengembangan ekosistem green energy juga cukup diminati. Hal ini diyakini akan terus berkembang ke depannya seiring kesadaran dan keuntungan yang didapat masyarakat maupun dunia usaha.