19/12/2024

BLINC, Konferensi Pertama Neurovascular Digelar di Pulau Dewata

 BLINC, Konferensi Pertama Neurovascular Digelar di Pulau Dewata

Saat ini stroke merupakan penyebab kematian utama di Indonesia yang dikenal juga sebagai penyakit katastropik. Stroke menimbulkan gejala yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari pasien karena cacat ringan hingga berat atau bahkan bantuan perawatan penuh dari perawat.

 

Angka kejadian stroke terus meningkat terutama di kota-kota besar. Di beberapa wilayah di Indonesia, banyak kasus yang tidak terdiagnosis dan tidak mendapatkan pengobatan yang memadai. Mampu berkolaborasi dengan para ahli Internasional, dan menyambut peserta dari berbagai negara, BLINC akan menjadi wadah bagi para dokter untuk berbagi, belajar dan meningkatkan pengetahuan, serta mempererat hubungan antar negara.

Baca Juga :  Tanggap Bencana, PLN Bantu 4 Mobil untuk Desa Adat

 

Didukung oleh kementerian kesehatan, BLINC bertujuan untuk memajukan industri kedokteran tepatnya dalam bidang teknik neurovaskular. Bali, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Intervensi Neurovaskular Internasional yang pertama. Konferensi ini, yang diadakan di Bali International Convention Center yang bergengsi dari tanggal 25 hingga 27 April, mempertemukan para ahli, ilmuwan, peneliti, dan praktisi terkemuka dari seluruh dunia untuk berbagi wawasan, inovasi, dan praktik terbaik di bidang intervensi neurovaskular.

 

Konferensi yang dibuka dengan pidato utama oleh Dr. Affan Priyambodo, seorang ahli bedah saraf kenamaan. Dr. Affan menyoroti pada konferensi ini adalah kesempatan perdana dimana para pembicara mutakhir berkumpul diantaranya Dr. Kumara Tini selaku dari radiologi science, Rene Chapot selaku specialis neuroradiologi dan terapi endovaskular intrakranial, serta Dr.Affan sendiri selaku spesialis bedah syaraf.

 

Baca Juga :  Beach Club di Pantai Yeh Gangga, Tabanan Ini Wajib Dicoba

Pentingnya konferensi ini dalam membina kolaborasi dan pertukaran pengetahuan di antara para profesional yang berdedikasi dalam pengobatan gangguan neuromuskular. Dr. Affan Priyambodo selaku CMO BLINC mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Kesehatan dan seluruh peserta yang kontribusinya telah memfasilitasi keberhasilan pelaksanaan konferensi ini.

 

BLINC tetap berkomitmen untuk memajukan pengetahuan dalam perawatan Neurovaskular, yang bertujuan untuk mengurangi kejadian kematian terkait stroke.Sepanjang acara tiga hari tersebut, para peserta disuguhi berbagai presentasi, diskusi panel, dan lokakarya langsung yang mencakup berbagai aspek intervensi neurovaskular.

 

Topik berkisar dari kemajuan terkini dalam terapi endovaskular untuk pengobatan stroke dan aneurisma hingga teknologi baru dalam neuroimaging dan pemantauan intraoperatif.

Baca Juga :  Ini Lokasi Ibadah Idul Adha yang Mendapat Siaga Penuh PLN

 

Salah satu hal yang menarik dari konferensi ini adalah presentasi penelitian inovatif tentang modalitas pengobatan baru untuk kondisi neurovaskular yang kompleks. Para ahli berbagi pengalaman dan hasil mereka, memberikan wawasan berharga dalam meningkatkan perawatan pasien dan hasil klinis.

 

“Kami sangat mengapresiasi dukungan para sponsor yang berasal dari luar industri kesehatan. Hal ini menandakan animo untuk mendorong misi kolektif untuk meningkatkan pengetahuan neurovascular sangatlah tinggi,” ujarnya.

 

Saat ini tercatat data pemerintah penderita stroke hampir mencapai kurang lebih dua juta kasus, namun yang bisa ditangani hanya sekitar 2500 – 3000 kasus saja. Ia berharap dengan adanya event ini dapat memberikan perubahan kedepannya untuk industri neurovaskular di Indonesia. “Dan kami memilih Bali, karena kekayaan kulturalnya yang sangat pantas kita banggakankepada tamu internasional.” lanjut Dr. Affan.

 

Ke depan, penyelenggara menyatakan komitmen mereka untuk menjadikan konferensi ini sebagai acara berkala, dengan rencana untuk memperluas cakupan dan jangkauannya di tahun-tahun mendatang. Dengan mempertemukan para ahli dari seluruh dunia, konferensi ini bertujuan untuk tetap menjadi yang terdepan dalam intervensi neurovaskular, mendorong kemajuan dan inovasi demi kepentingan pasien di mana pun.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan para sponsor yaitu Pertamina dan PT Freeport Indonesia yang berasal dari luar industri kesehatan. Hal ini menandakan animo untuk mendorong misi kolektif untuk meningkatkan pengetahuan neurovascular sangatlah tinggi. Saat ini tercatat data pemerintah penderita stroke hampir mencapai kurang lebih dua juta kasus, namun yang bisa kami tangani hanya sekitar 2500 – 3000 kasus saja. Harapan besar kami dengan adanya event ini dapat memberikan perubahan kedepannya untuk industri neurovaskular di Indonesia,” ungkap Dr. Affan.