22/10/2024

Berawal dari Pandemi Covid-19, Sate Pan Bingin Kini Hadir SVF ke-17

 Berawal dari Pandemi Covid-19, Sate Pan Bingin Kini Hadir SVF ke-17

Pandemi Covid-19 yang sangat berdampak pariwisata, ternyata disisi lain mampu melahirkan pelaku usaha baru dengan inovasi dan kreasi. Sate Pan Bingin, salah satunya yang lahir dari kondisi tersebut.

Putu Wijana, Owner Sate Pan Bingin merasa miris dengan kondisi saat itu. Berharap dapat menggerakkan ekonomi membuatnya memutar otak agar tetap dapat produktif dan membantu masyarakat yang terdampak.

Baca Juga :  Harpi Melati Akan Gelar Rakernas-- 6 Gaya Tata Rias Penganten Bali Akan Dipamerkan

Ia pun mencetuskan Sate Pan Bingin, sate babi panggang dengan lontong serta sambal khas sate babi. Meski banyak sate babi yang bertebaran di pinggir jalan apalagi saat ada upacara agama di suatu pura, namun Sate Pan Bingin hadir dengan ciri khasnya. Bumbu yang kaya serta brand warna kuning.

Hingga kini, cabangnya ada di 15 titik di kawasan Sarbagita diantaranya Batubulan, Dalung, Jalan Merdeka, Jalan Tukad Badung, Jalan Tukad Musi, dll. Gerai terlengkapnya ada di Jalan Dewi Sri, Kuta. Tidak hanya tersedia sate babi panggang dan lontong namun juga ada kuah balung dan nasi campur.

Baca Juga :  Klinik Memancungkan Hidung di Sesetan, Treatment Mulai dari Rp 300 ribu

Meski di Bali banyak bertebaran pedagang sate babi, namun diakui yang membedakan satenya dengan sate babi lain terletak pada bumbunya. “Bumbunya lebih ke Chinese, bumbu merah dan bumbu campuran lainnya,” ujarnya.

Sate Pan Bingin kaya akan bumbu dan meresap sempurna karena sebelum dipanggang dimarinasi terlebih dahulu hingga bumbu terserap ke serat – serat daging. Kemudian di panggang di atas bara api yang tepat agar matang sempurna di semua sisi.

Saat pemanggangan, hasil marinasi bumbu akan terikat dengan dagingnya sehingga rasa dagingnya diperkaya dengan bumbu menjadi sajian yang sulit dilupakan. Saat dipanggang pun, sate diolesi bumbu agar rasanya semakin kaya. Dengan api yang pas, sate cukup dipanggang 5-10 menit. “Bumbu marinasi dan bumbu saat pemanggangan beda,” ujarnya.

Penyajian pun, sate dilengkapi dengan bumbu khas Pan Bingin. Untuk lebih memperkenalkan makanan lokal ke masyarakat Internasional, Sate Pan Bingin hadir di SVF ke-17. SVF, festival yang cukup konsisten dilaksanakan setiap tahun ini dinilai mampu mengangkat Sate Bingin lebih dikenal masyarakat internasional.

Tak hanya makanan western atau oriental yang diminati, tapi juga makanan Bali terutama sate Pan Bingin. Terlihat dari keikutsertaannya di Sanur Village Festival kali itu, ia bisa menjual hingga 250 porsi yang dibanderol mulai harga Rp40.000 saat festival. **