Tak Hanya Tangani Sampah– TPS3R Ngardi Resik Kedonganan Juga Bantu Ekonomi Ribuan Warga
Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle TPS3R (TPS3R) Kedonganan Ngardi Resik, Kuta tidak hanya mengurangi limbah atau residu yang dibuang ke TPA Suwung, tetapi juga memberikan nilai ekonomi bagi ribuan warga sekitar.
Local hero program Ecoreligion Enviro Management System, I Wayan Widiantara yang juga Ketua TPS3R Kedonganan Ngardi Resik, Selasa (15/7/2025) menyampaikan, Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus melalui AFT I Gusti Ngurah Rai telah mendampingi TPS3R Kedonganan Ngardi Resik sejak 2022 dengan program Ecoreligion Enviro Management Systemnya. “Sejak saat itu, TPS3R ini sebagai kelompok yang menjadi garda depan dalam mengurangi volume sampah residu yang masuk ke TPA,” tuturnya.
Lanjutnya, program Ecoreligion Enviro Kedonganan Ngardi Resik memanfaatkan teknologi digital dalam pengelolaan TPS 3R. Hal tersebut dilakukan dengan cara penggunaan barcode pada masing-masing tong yang tersedia di rumah para pelanggan.


Penggunaan barcode dalam penilaian pemilahan sampah organik dan anorganik ini menjadi yang pertama untuk TPS 3R di Bali. Sebanyak tiga pelanggan teratas yang melakukan pemilahan dengan baik dan benar akan memperoleh reward. Selain reward, akan diberlakukan punishment kepada pelanggan yang tidak melakukan pemilahan dengan baik.
Sebanyak kurang lebih 9 ton sampah per hari dikumpulkan dari masyarakat. Diantaranya terdapat 200-400 kg sampah organik yang nantinya akan diolah menjadi kompos. Kemudian 200-300 kg sampah anorganik yang masih memiliki nilai jual. Lalu sisanya berupa sampah residu yang nantinya ditaruh di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Meskipun presentase sampah terkelola masih belum optimal, namun kelompok TPS3R Kedonganan Ngardi Resik terus berupaya melakukan perbaikan, salah satunya dengan mendorong masyarakat untuk terus melakukan pemilahan sampah sejak dari sumber.
Dari aktivitas pengelolaan sampah itu, sebanyak 5,8 persen KK miskin di Kelurahan Kedonganan terbantu secara ekonomi. Sebanyak 25 orang menjadi anggota TPS 3R Kedonganan Ngardi Resik sekaligus menjadi penerima manfaat secara langsung dari program tersebut. Mereka yang bekerja disana mendapatkan upah setara UMP Bali.
“TPS3R tidak hanya mengurangi limbah yang dibuang tapi juga memberikan nilai ekonomi bagi anggotanm yang diberikan upah untuk pemenuhan kehidupan mereka,” ujarnya.
TPS3R ini terus berkembang, yingga kini sebanyak 952 KK telah menjadi pelanggan sampah. Adanya TPS3R ini juga secara tidak langsung telah memberi mamfaat ke 3.249 orang karena merasakan lingkungan yang bersih.
Ia mengisahkan, adanya program pengelolaan sampah ini sangat membantu masyarakat untuk mengelola sampah. Sebelumnya masyarakat membuang sampah ke sungai, laut, atau ditimbun begitu saja. Hal itu menyebabkan banyaknya tumpukan sampah di banyak titik di wilayah tersebut.
“Namun sekarang selain lingkungan menjadi lebih bersih, masyarakat juga belajar memilah sampah dengan benar sehingga bisa mengurangi limbah yang dibuang ke TPA,” imbuh Wayan.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyampaikan bahwa keberadaan TPS3R Kedonganan Ngardi Resik merupakan bukti nyata bahwa perubahan bisa dimulai dari tingkat komunitas. “Kami percaya, dengan kolaborasi yang kuat antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta, pengelolaan sampah yang berkelanjutan bukanlah hal yang mustahil. Harapannya, semangat gotong royong dan kesadaran akan pentingnya memilah sampah dapat terus ditumbuhkan demi mewujudkan lingkungan Bali yang bersih, sehat, dan lestari,” tutup Ahad.